Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gorontalo (FISIP UG) menyelenggarakan dialog Kepemudaan dengan tema “Meratas makna sumpah pemuda dihadapan problematika milenial” yang berlangsung di ruang kuliah FISIP, Kamis (31/10/19).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Dekan FISIP Muh. Fachri Arsjad, S.Sos.,M.Si, dan dihadiri oleh Dosen Ketua Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan Suaib Napir S.IP.,M,Si, alumni sekaligus Mantan Presiden BEM 2016 dan Mantan Ketua BEM 2014 Jerfi Polinggapo S.AP, serta mahasiswa FISIP.
Filosofi sumpah pemuda adalah persatuan dan kesatuan, dasar pikiran itulah yang mendorong tokoh-tokoh pemuda era merebut kemerdekaan melakukan ikrar suci atas nama Sumpah Pemuda. Karena mereka berpikir bahwa perjuangan akan lebih mudah dilakukan dengan semangat persatuan dan kesatuan. Dimana, mestinya semangat itu juga yang harus dimaknai dalam kehidupan generasi millennial saat ini.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP UG Muh. Fachri Arsjad, S.Sos.,M.Si mengatakan, pemuda itu yang pasti energik, dan pemuda mempunyai peranan yang sangat besar terhadap peradaban bangsa ini, sehingga pemuda harus mempunyai mental yang kuat, sehat, dan semangat. Selain itu, mempunyai daya saing dan optimistis dalam melihat masa depan dan mampu menghadapi problematika maupun tantangan.
“Sebagai kelompok anak muda harus mengejar sebanyak-banyaknya prestasi demi membanggakan bangsa ini, dimana bisa mewakili bangsa Indonesia dalam inovasi dan menampilkan prestasi dipentas global,” terang Fachri.
Sementara itu, Ketua Umum HMP Angki Patamani yang juga selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan berharap, dengan diadakannya kegiatan Dialog Kepemudaan ini dapat memberikan sedikit kesadaran kepada seluruh mahasiswa Universitas Gorontalo.
“Khususnya Prodi Ilmu Pemerintahan bahwa, Hari Sumpah Pemuda bukan hanya momentum umbar-umbaran spanduk, pamflet dan lain sebagainya, tetapi bagaimana kemudian Hari Sumpah Pemuda ini dapat dijadikan sebagai notifikatif bahwa pemuda dapat mengekspresikan keunggulannya,” ujarnya.
Lanjut kata Angki, dirinya yakin dan percaya bahwa Mahasiswa Se-Universitas Gorontalo memiliki spirit perjuangan yang tinggi, hanya saja wadah penyaluran kompetensi minat dan bakat yang sedikit minim.
“Untuk itu Menurut saya perlu diadakan kegiatan-kegiatan seperti ini, dan bila perlu ini harus dijadikan rutinitas,” tandas Angki. (hmsug)
No responses yet