SINTA (Science and Technology Index) merupakan portal yang berisi tentang pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang meliputi antara lain kinerja peneliti, penulis, kinerja jurnal dan kinerja institusi.

“SINTA menjadi portal yang memberikan peringkat terhadap kinerja jurnal, institusi hingga penulis, dimana untuk pemeringkatan jurnal di SINTA sendiri ada 6, yaitu untuk SINTA 1 dan 2 itu diisi oleh jurnal-jurnal yang sudah sangat senior yang biasanya sudah terindeks Scopus atau Web of Science, dan SINTA 3-4 berada pada level intermediate, sedangkan jurnal pemula berada pada ranking SINTA 5-6,” ujar Atika Marzaman, S.IP.,MA selaku pengelola Gorontalo Journal of Goverment and Political Study, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UG.

Atika mengatakan, proses pendaftaran akreditasi SINTA untuk jurnal dilakukan melalui portal ARJUNA (Akreditasi Jurnal Ilmiah), dimana penilaian pada proses ini melibatkan manajemen pengelolaan jurnal hingga substansi isi artikel dalam jurnal yang dilakukan oleh asesor-asesor yang sangat kompeten di bidangnya. Artinya, terakreditasi pada SINTA tentunya akan berdampak positif pada kinerja institusi, dan terlebih pada kinerja peneliti, termasuk penghitungan Kum.

“Jurnal yg telah terakreditasi SINTA juga akan sangat menguntungkan bagi penulis/peneliti dosen dalam penghitungan Kum baik dalam pengisian BKD atau pengajuan pangkat akademik, dimana SINTA 1-2 diberi nilai Kum 25, SINTA 3-4 nilai Kum 20, SINTA 5-6 nilai Kum 15, dan ini sangat jauh jika dibandingkan dgn nilai kum yg diperoleh dari jurnal yg belum terkareditasi yaitu hanya 5-10,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, di Universitas Gorontalo (UG) itu sendiri lahir bersamaan 11 jurnal, yang kemudian disusul dengan jurnal pengabdian kepada masyarakat terbitan LP3M, meskipun pengalami pasang surut.

“Meskipun selama 2 tahun ini terjadi pasang surut, namun Alhamdulillah ke 12 jurnal tersebut masih bertahan dan tetap eksis sampai saat ini,” ungkap Atika.

Jurnal UG sendiri masih tergolong sangat muda dan pilihan untuk daftar Arjuna dengan bekal 2 tahun terbitan sebenarnya tergolong nekad. Selanjutnya, syarat utama akreditasi adalah 4 terbitan berturut-turut, dengan indikator penilaian dari segi manajemen pengelolaan dan substansi jurnal.

“Jurnal kami yang baru berusia 2 tahun hanya punya 4 terbitan, sehingga jika jurnal yg lebih senior bisa memilih terbitan terbaik mereka untuk diikutkan akreditasi maka kami tidak punya pilihan lain, kami harus yakin bahwa keempat terbitan yang kami punya adalah yang terbaik dan layak untuk akreditasi,” tuturnya lagi.

“Ini tentunya bukan hal yang mudah untuk jurnal dan pengelola yang masih pemula, sehingga saya sendiri pada awalnya tidak berharap banyak, syukur-syumur bisa masuk di SINTA 6 saja dulu sudah lumayan, namun saat pengumuman hasil akreditasi ternyata jauh melampaui ekspektasi,” sambung Atika.

Ia juga menjelaskan, untuk bidang Ilmu Pemerintahan sendiri, jurnal-jurnal yang masuk di SINTA 4 berasal dari kampus-kampus besar negeri dan swasta, dan berada di posisi itu tentu menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Tentunya akreditasi SINTA juga menuntut pengelola jurnal untuk lebih meningkatkan kapasitasnya, serta jurnal harus dikelola secara profesional dgn memaksimalkan manajemen pengelolaan dan substansi artikel.

“Setiap artikel yg dimuat harus terjamin kualitasnya, dimana harus menaati kaidah akademik, mengikuti standard penulisan dan tentunya bebas plagiasi,” jelas Atika.

Saat ini ada 5 jurnal Universitas Gorontalo yang dalam proses akreditasi, yaitu Gorontalo Agriculture Technology Journal, Gorontalo Law Review, Gorontalo Development Review, Gorontalo Management Research dan Gorontalo Accounting Journal. Tentunya ia berharap bahwa dengan usaha yang lebih maksimal akan memberikan hasil yang lebih memuaskan.

Selanjutnya, jurnal GJGOPS sendiri akan terus memperbaiki kualitas terbitan sehingga nantinya akan mengajukan kembali untuk grade yang lebih tinggi, dan tentunya target dari semua jurnal adalah bisa terindeks Scopus.

“Jadi, harapan kami mudah-mudahan tidak terlalu banyak perubahan dalam sistem pendidikan tinggi di tahun depan khususnya dalam pengelolaan dan akreditasi jurnal sehingga kami tidak akan terlalu sulit untuk beradaptasi kembali, karena proses akreditasi sendiri tidak berjalan mulus-mulus saja,” terangnya.

Atika mengaku, beberapa minggu setelah submit Arjuna, dirinya dihubungi oleh dua orang asesor Kemenristek Dikti bahwa jurnal saya dalam proses penilaian dan tidak bisa diakses.

“Saya konfirmasi ke pihak IT kampus, ternyata eror berasal dari penyedia layanan hosting yang sedang melakukan maintenance sehingga yang bisa dilakukan hanya menunggu. Sehingga, saya sampaikan kepada asesor, dan mereka hanya bisa menunggu sampai malam itu karena sudah akan dilakukan sidang pleno penentuan hasil akreditasi, sebab lewat dari itu, pengajuan akreditasi jurnal saya akan dibatalkan,” kata Atika.

Hampir tiap menit ia mengecek web jurnal, dan pada pukul 20.00 WITA (19.00 WIB) akhirnya web jurnal sudah bisa diakses kembali.

“Kemudian saya beritahukan ke asesor dan Alhamdulillah masih bisa diikutkan untuk proses penilaian. Ucapan terima kasihpun disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dari awal hingga saat ini mendapatkan SINTA 4 Akreditasi Jurnal Ilmiah,” ujar Atika lagi.

“Terima kasih saya haturkan kepada Prof. Irwansyah dan Bapak Ahsan Yunus sebagai penasehat jurnal UG, kemudian Bapak Rektor UG Dr. Ibrahim Ahmad, SH.,MH yang selalu memberikan dukungan penuh kepada kami pengelola jurnal dan Wakil Rektor 2 UG Bapak Dr. Dikson Junus, MPA yang banyak memberi bimbingan dalam pengelolaan artikel ilmiah,” imbuhnya.

“Selanjutnya, Bapak Muh. Firyal Akbar, Koordinator Relawan Jurnal Indonesia Provinsi Gorontalo, Bapak Ismail Musa dan Tim IT UG, Kepada teman-teman pengelola jurnal UG, Kepada Tim Asesor Kemenristek Dikti, Kepada Tim Editor, Tim Reviewer, dan semua penulis yang telah memberikan sumbangsih tulisan ke jurnal kami,” tuturnya.

“Serta kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dengan meng-klik halaman web jurnal kami selama proses akreditasi berlangsung, dan pencapaian ini kami dedikasikan untuk Universitas Gorontalo maupun semua orang yang akan memanfaatkan jurnal ini di kemudian hari,” tutup Atika. (hmsug)

Category
Tags

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *